Menurutnya kenaikan jumlah blogger yang signifikan tersebut disebabkan beberapa hal. Pertama aplikasi blog yang semakin mudah digunakan karena ada pilihan bahasa Indonesia. "Jadi gampang (bikin blog)," katanya.
Faktor pendorong lainnya adalah biaya mengakses internet yang lebih murah dan akses internet lebih cepat. Hanya saja kebanyakan blogger berada di Jakarta dan sekitarnya. Dia berharap dengan perbaikan infrastruktur, semakin banyak blogger di daerah-daerah.
"Sekarang memang sudah bermunculan komunitas blogger di daerah-daerah. Tapi belum menjangkau semua," ujarnya.
Dia menilai, aktivitas `ngeblog` sebagai kegiatan positif. Setiap orang terpacu menulis hal-hal positif tentang bidang yang dikuasainya.
Soal masih adanya blog yang berisi informasi negatif, dia mengatakan hal itu menjadi tanggung jawab bersama. Terutama komunitas blogger agar giat melakukan edukasi ke masyarakat. "Agar masyarakat tidak hanya bisa membuat blog, tapi juga punya etika ngeblog. Berikan informasi yang positif dan bermanfaat," dia mengharapkan.
Di kesempatan yang sama, Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika, Suprawoto mengatakan pemerintah berupaya menghubungkan tiap daerah dengan akses internet. Upaya itu dimulai pada 2006 dengan meminta setiap operator untuk menyisihkan 0,75 persen pendapatannya untuk pengembangan infrastruktur. "Yaitu infrastruktur yang operator tidak mau membangunnya seperti di pedesaan, daerah terdepan, dan pulau terluar Indonesia," katanya.
Pada 2009, besarannya meningkat menjadi 1,25 persen dari pendapatan. Kali ini digunakan untuk membuat jalan tol broadband. Dia berharap pada 2014-2015 jalan tol broadband tersebut sudah selesai. "Sehingga tidak ada lagi daerah yang tidak terhubung. Saya yakin ke depan jumlah blogger akan terus bertambah," ujarnya.
0 Coment:
Posting Komentar